Cuma pengen bikin random post saja - mendokumentasikan kegiatanku hari ini, yaitu masak-masak! Setiap hari Minggu memang aku agendakan untuk belanja mingguan (kalau hari Sabtu tidak memungkinkan) dan mempersiapkan bumbu masakan untuk digunakan di minggu depan. Walaupun sekarang banyak argumentasi bahwa memasak bukanlah kewajiban istri, melainkan kewajiban suami sebagai 'pemberi nafkah', aku masih merasa menyiapkan makanan adalah kewajiban istri. Eits, jangan salah sangka dulu, jangan-jangan sudah ada yang mikir "kok jadul sekali pemikirannya" hehehe. Menyiapkan makanan dalam konteksku tidak harus masak sendiri, beli lauk atau makanan jadi pun menurutku sudah termasuk menyiapkan makanan untuk suami. Tapi memang ada kepuasan tersendiri apabila aku mampu menyeimbangkan pekerjaan dan urusan rumah. Saat ini si kecil masih di perut, kita coba lihat nanti apakah aku masih bisa juggling semua without dropping the ball.
Hari ini sebetulnya hari terakhir Wonderful Indonesia Festival. Tapi sayangnya aku kurang begitu tertarik untuk pergi karena: 1) suami pagi-pagi pergi marathon sepeda, pasti siang sudah capek dan nggak sanggup untuk jalan-jalan lagi, 2) aku belum masak apapun untuk minggu depan!, 3) rekening kami masih kering karena suami balum transfer sisa pengeluaran dari bulan lalu, hehehe, 4) aku pikir kalau ke Darling Harbour hanya untuk jajan makanan Indonesia, rasanya nggak worth-it karena di komunitas Indonesia banyak yang berjualan makanan-makanan Indonesia seperti sate Padang, pempek, etc. Hahahaha, banyak sekali ya alasannya *jadi malu*. Anyway, akhirnya aku memutuskan untuk stay at home dan memasak.
Hari ini aku berhasil mengeksekusi 3 resep. Harusnya sih 4, tapi sepertinya aku masih sanggup membuat bumbu resep ke-4 di tengah-tengah weekdays nanti. Pertama, saya bikin ayam Kentucky. Tentunya pakai bumbu jadi. Karena minggu lalu punya chicken thigh fillet tapi nggak tahu mau dibuat apa, akhirnya dibuat ayam Kentucky saja. Ayam sudah dibumbui dari beberapa hari lalu dan hari ini cukup digoreng saja.
Kedua, tiba-tiba aku punya ide untuk menghabiskan sisa bumbu mie Aceh dan mie Hokkien yang entah sudah berapa lama ada di kulkas karena kemarin ketika makan mie goreng di sebuah hajatan, rasanya kok seperti agak mirip rempah mie Aceh. Untungnya daging giling belum sempat beku sepenuhnya, jadi masih bisa aku ambil sebagian untuk dimasak. Tapi bumbu mie Aceh sudah mengering (karena terlalu lama berada di kulkas) dan mie sudah mulai tidak bisa dikonsumsi. Setelah diakal-akali, bumbu mie Aceh dan mie Hokkien akhirnya bisa digunakan untuk memasak. Kemudian aku masak seperti biasa, dan terakhir aku campurkan sambal kecap-limau yang kubuat pagi tadi untuk menambah aroma. Jadilah makanan edible hasil pencampuran sisa-sisa bahan, hahaha. Lumayan untuk tambahan *ding*.
Ketiga, dan terakhir, aku ngidam scones! Setelah Senin kemarin disuguhi traditional scones di tempat kawan dalam rangka catch up and afternoon tea, keesokan harinya sukses ngeces pingin buttermilk scones. Sudah agak lama tidak buat scones, jadi lupa betapa mudahnya bikin scones! Setelah buka buku resep, ternyata bahannya tidak terlalu ribet. Dan cukup aku tuang semua bahan ke dalam stand mixer-ku dan biarkan mesin yang menguleni hingga empuk. Setelah itu aku hanya perlu untuk menguleni sedikit lagi dengan tangan dan membentuk menjadi bola-bola kecil. Panggang di dalam oven selama 15 menit, dan ta-daaa seisi rumah penuh dengan wangi buttermilk! Ah wanginyaaa. Aku memang suka sekali wangi roti. That is the reason why I love bakeries and bakery section in supermarket! Ketika scones masih hangat, aku siapkan double cream dan selai stroberi sebagai pelengkap - ouuh, yumm! It's like heaven menikmati scones di sore hari ditemani secangkir teh Sosro dingin (hehehe, ini sebetulnya salah, harusnya ditemani teh hangat).
***
Yak, sekian cerita masak-masakku hari ini. Nantikan cerita hari Minggu-ku yang lain di post yang akan datang (pede banget). See you :)
Be First to Post Comment !
Post a Comment