Saturday, 13 August 2016

Desperate Writer

Photo by Corinne Kutz on Unsplash

Kadang saya kepikiran, "kamu nulis blog buat apa sih Dit?". Selama lebih dari seminggu lalu saya berusaha keras untuk menyelesaikan tiga tulisan yang tidak kunjung selesai. Entah karena saya merasa alurnya berantakan atau isinya kurang bermanfaat dan cenderung ke arah riya'. Apalagi setelah blog-walking ke blog orang lain yang banyak di-share di Facebook, ah... semakin terlihat bahwa tulisanku dan tulisan mereka bagai langit dan bumi. Oh, dan satu lagi yang saya sadari, kemampuan bahasa Indonesia saya semakin jelek. Semakin sulit untuk menemukan padanan kata yang pas. Intinya, English has taken over my brain.

Mungkin saya kurang membaca. True that. Membaca memang bukan sesuatu yang saya nikmati sepenuhnya di waktu luang saya, mungkin karena agak sulit untuk saya mempertahankan fokus ketika membaca, biasanya hanya bertahan 30 menit :D. Tapi tidak berarti saya tidak suka membaca sama sekali. Dan buku-buku yang saya baca kebanyakan memang bahasa Inggris karena saya merasa kosa kata bahasa Inggris saya terbatas dan kemampuan saya untuk membetuk kalimat dalam bahasa Inggris juga kurang baik. Ternyata, hal itu bisa juga berbalik kepada saya, sekarang saya kesulitan menulis dengan baik dan benar dalam bahasa Indonesia.

Otak saya tidak sistematis. Hahaha - true that, again. Saya sepertinya memang punya masalah untuk berpikir secara terstruktur yang berimbas ke kemampuan menulis saya karena isi otak saya sangat 'berantakan' walaupun saya cenderung otak kiri. Entah, mungkinkah karena saya punya ADHD? Sebetulnya nggak pernah terdeteksi atau apapun, tapi ketika saya mencoba tes online atau membaca ciri-ciri orang yang mengidap ADHD, kok saya banget ya!? Saya memang punya masalah untuk bisa fokus pada satu hal. Inget banget waktu dulu di-ospek saat SMA, ada kakak kelas yang marah-marahin saya karena ketika dimarahin mata saya malah lirik-lirik kemana-mana (andai saya inget kakak yang mana, pingin saya bilang "hey, kamu marah-marah seenak jidat!"). Kalau pikiran saya terlalu kalut karena banyak hal yang menggantung di pikiran saya, maka saya wajib-kudu-mesti menuliskan apa yang ada dipikiran saya baru kemudian saya bisa sortir. Walaupun saya cenderung otak kiri, saya termasuk orang yang visual dan lebih suka melakukan hal-hal yang mengasah kreativitas. Saya bisa duduk di depan layar komputer berjam-jam berkutat dengan desain dan saya lebih menikmati menonton film ketimbang membaca buku.

Takut riya'. Sepertinya inilah deal breaker saya yang sebenarnya. Saya nggak suka pamer tapi kok setiap kali membaca posting saya sebelum akan saya publish, terdengar seperti saya sedang bragging karena hal-hal yang saya sharing bukan sekedar cerita hikmah-inspirasi tapi juga review produk-produk yang saya sukai. This is the tricky part. Sebetulnya niatan saya baik, hanya ingin berbagi, tapi bagaimana ya caranya supaya tidak terdengar seperti bragging? Mungkin saya harus hilangkan pikiran-pikiran seperti itu kali ya dan biarkan pembaca yang menilai. Kalau bermanfaat ya syukur, kalau dapat kritik ya coba diperbaiki lagi. Lagipula, pede banget sih kamu Dit, yang baca blog kamu juga nggak banyak kali!? :D hahahaha.

Who cares kali ya? Pada akhirnya, yah, apalah kata orang toh blog ini juga blog ku, ruang tulisku, ruang curhatku, ruangku berbagi bermacam hal sama orang lain yang memang tertarik :). Nggak semua orang bakal suka, tapi nggak semua orang juga bakal benci. Ya seperti orang-orang di Youtube saja - banyak yang sinis dan banyak pula yang suportif. Dan mungkin yang paling penting adalah selalu berusaha menghasilkan tulisan yang kira-kira bermanfaat dan akan dinikmati oleh orang lain (dan jauh dari kesan riya', walaupun hal itu memang sangan subjektif). Yuk Dit mulai nulis lagi!
1 comment on "Desperate Writer"
  1. Bener bgt mba, aku jg slalu kalo mau post apa di sosmed suka mikir ini riya ga yaa..trutama kalo foto makanan. Menuhin timeline org, tp ga bagi2 bikin mereka ngiler doang gt kesannya gimana. Kalo soal blog, sebenernya balik ke tujuan awal ngeblognya. Byk org yg bikin blog utk ngasih informasi, kalo aku kmrn bikin blog utk semacam kontemplasi diri aja. Makanya pengunjungnya dikit karena ga pake tags apa2. Tp seneng, jd semacam diary yg bermanfaat. Haha. Panjang ya komennya. Semangat ngeblog terus ya, aku silent reader bahahaha

    ReplyDelete