Sunday, 10 July 2016

Islammu Nggak Ada Artinya Apabila Durhaka Kepada Ibu


Baru-baru ini saya sangat kesal sekali dan harus menasihati seseorang karena menurutku ia sudah sangat keterlaluan kepada ibunya sendiri. Dengan arogannya dia tidak mau meminta maaf kepada ibunya ketika Idul Fitri lalu dan pernah pula dia nyatakan bahwa dia tidak mau mengurus ibunya nanti ketika beliau sudah tua. Orang tersebut berjilbab dan mengerti agama. Tapi menurutku Islamnya tidak ada artinya apabila ia durhaka kepada ibunya. 

Seperti di blog post yang pernah aku tulis sebelumnya, aku baru merasakan betapa besarnya pengorbanan seorang ibu ketika aku mulai merasakan hamil si kecil. Mungkin orang ini tidak akan pernah mengerti sampai ia sendiri mengalaminya bahwa hal-hal yang dilakukan ibunya semata-mata karena si ibu sayang kepada anaknya, tidak mau melihat anaknya hidup susah. 

Aku ingat ketika aku masih mencari kerja dan gaji suamiku pun pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, ibuku menawarkan membiayaiku untuk sekolah lagi. Tawarannya pun kutolak. Aku nggak punya hati untuk merepotkan dia lagi. Sudah cukuplah tanggung jawabnya kepadaku. Aku hanya minta ibu untuk mendoakanku. Ketika ia berkunjung kesini (waktu itu kondisiku sudah jauh lebih baik) dan aku biayai seluruh pengeluarannya selama disini pun ibu masih berkata, "pasti kamu keluar uang banyak ya untuk bayarin mama selama disini. Mama kasian, uangnya kan bisa kamu pakai untuk yang lain. Nanti mama ganti ya." Dan aku bilang, "gak perlu Ma, aku cukup minta didoakan supaya dimudahkan rejekinya. Biar Allah nanti yang ganti." Karena aku tahu ridho dan doa ibu itu luar biasa.

Kalau orang ini sampai sesumbar bilang bahwa dia nggak butuh ibunya, dia salah besar. Karena sepanjang hidupnya dari dia masih di kandungan sampai sekarang dia selalu bergantung kepada ibunya (walaupun mungkin sekarang sudah tidak setergantungan seperti dulu). Mungkin dia sengaja lupa bahwa ketika dia kecil, justru dia yang tidak berdaya, tidak mungkin survive tanpa ibunya. Dan ibunya pun tidak pernah meminta sepeser pun darinya untuk apa yang telah ibunya lakukan untuknya. 

Aku ingatkan kepadanya bahwa doa ibu dan doa orang yang teraniaya itu pasti diijabah oleh Allah, oleh karena itu berhati-hatilah, jangan sampai kamu menyakiti hati ibumu sampai dia mendoakanmu yang tidak baik. Dan juga, selagi masih ada waktu, sebaiknya dia meminta maaf karena umur seseorang tidak ada yang tahu.

Bahaya-bahaya durhaka, azab dan dosa durhaka terhadap orang tua:

1. Haram masuk surga
“Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh).” (H.R. Nasa’i dan Ahmad).

2. Dimurkai Allah SWT
“keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua.” (H.R. al-Hakim).

3. Allah tidak menerima shalatnya
“Allah tidak akan menerima shalat orang dibenci kedua orang tuannya yang tidak menganiaya kepadannya.” (H.R.  Abu al-Hasan bin Makruf).

"Ada tiga golongan yang Allah tidak menerima (amal kebajikannya) dari yang sunnah maupun yang fardhu, yaitu durhaka kepada orang tua, orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya, dan orang yang mendustakan takdir.” (H.R. Thabrani).

4. Dipecat sebagai pengikut nabi SAW
“Bukan termasuk dari golongan kami orang yang diperluas rezekinnya oleh Allah lalu ia kikir dalam menafkahi keluargannya.” (H.R. ad-Dailamy).

5. Mendapat “gelar” kafir 
“Jangan membenci kedua orang tuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir”. (H.R. Muslim).

6. Balasan azab dengan segera di dunia
Al-Hakim dan Al-Ashbahani, dari Abu Bakar r.a. dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati.”

7. Tidak diampuni dosannya
Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda, “dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim).

8. Membatalkan seluruh amal
“ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu (a) syirik kepada Allah, (b) durhaka kepada orang tua, (c) seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu dan jahil.” (H.R. Thabrani).

9. Haram mencium aroma surga
Bau surga yang radiusnya sejauh 1000 tahun perjalanan itu tak bisa dirasakan oleh orang durhaka. Benar2 dahsyat. “sesunguhnya aroma surga itu tercium dari jarak perjalanan seribu tahun, dan demi Allah tidak akan mendapatinnya barang siapa yang durhaka dan memutuskan silaturahim.” (H.R.Thabrani).

10. Terputus rezekinnya
“Apabila seseorang tidak meninggalkan doa bagi kedua orang tuannya, maka akan terputus rezekinya” (H.R. Ad-Dailamy). Seseorang yang Tidak mendoakan kedua orang tuanya termasuk kategori orang yang durhaka terhadap orang tuannya. Oleh karena itu, orang tua wajib mendapatkan doa dari anaknya.

11. Orang yg mendapat kerugian besar
“Sungguh kecewa dan hina, sungguh kecewa dan hina, sungguh kecewa dan hina orang yang mendapati atau salah satunnya sampai tua, lantas ia tidak dapat masuk surga.” (H.R. Muslim)

12. Dibenci Allah
“Barang siapa ridha kepada kedua orang tuannya, berarti ia ridha kepada Allah. Dan barang siapa membenci kedua orang tua, sungguh dia membenci Allah.” (H.R. Ibnu An-Najjar).


Be First to Post Comment !
Post a Comment