Tahun ini gw memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Sebetulnya keinginan untuk kuliah lagi sudah ada sejak tahun 2014-2015, tapi waktu itu masih belum yakin whether karir gw saat itu is the one that I wanted to do for life. Anyway, I'll save that story for another post, and in the meantime, I'll share some of my reasoning why I chose to continue my postgraduate studies at The University of Sydney (USyd).
1. Lokasi kampus masih di Sydney. Tentunya dong, haha. Karena suami masih kerja di Sydney, jadi mau nggak mau memang harus memilih institusi yang berlokasi di Sydney. Jadilah gw harus say goodbye to the opportunity of undertaking postgraduate degree in University of Melbourne with a chance of getting Commonwealth Supported Place (CSP) i.e. cheaper tuition.
2. Ranking. Selain USyd sebetulnya ada beberapa universitas lain yang menyediakan program Master of Data Science (MDS) di Sydney, seperti Macquarie University, UTS, University of Western Sydney, dan UNSW. Tapi ketika shortlisting pilihan universitas, gw memilih universitas yang termasuk dalam Group of 8 (Go8) dan termasuk top 10 di Australia dan top 100 di dunia. Why? Simply because I wanted to go to the best schools. Karena selama growing up, gw sudah terbiasa kompetitif dan selalu aiming for the best institution, it just felt natural to choose schools with the best rank. Akhirnya, Universitas yang masuk dalam daftar final shortlist gw saat itu gw hanya ada dua, yaitu USyd dan UNSW.
3. Jarak dari rumah/kantor ke kampus. Buat gw ini termasuk poin yang sangat penting karena walaupun saat ini perkuliahan masih online, siapa tahu ke depannya akan offline. Dan kalau suatu saat nanti butuh untuk datang ke kampus untuk urusan administrasi, tentunya USyd lebih mudah untuk dicapai karena lokasinya yang cukup strategis di tengah kota dan mudah untuk dijangkau dari rumah maupun kantor gw.
4. Durasi program. To be fairly honest, I applied to postgrad program merely for the degree (although the lessons are very useful as well). Karena tanpa gelar itu, akan sulit untuk gw breakthrough into the career that I wanted. Dan karena gw berkuliah secara part-time, tentunya semakin cepat gw bisa lulus, semakin cepat juga gw bisa mulai cari kerja di bidang yang gw inginkan. Program MDS di UNSW sendiri berdurasi 2 tahun (full-time), sedangkan di USyd hanya satu tahun (full-time). Ketika dijalani selama part-time, berarti waktunya menjadi dobel. Jadi, kalau gw ambil MDS di USyd, overall, bisa lulus lebih cepat dan biayanya juga lebih murah, walaupun jatuhnya biaya per tahunnya menjadi lebih mahal (USyd: $37k (1 year, domestic), UNSW: $52k (2 years, domestic)).
5. Iconic building. Oke, ini receh banget sebetulnya. But this was one of my tie-breaker between USyd and UNSW: I wanted to go to a school with an iconic building - that looks like Hogwarts, lol. Bahkan sampai ada rumornya kalau Harry Potter sempat dibuat di USyd! "While Sydney University bears a resemblance to Durham Cathedral in the United Kingdom - where the Hogwarts scenes were actually shot - no parts of the film were shot in Australia." Setidaknya nanti pas wisuda bisa foto-foto keren dengan limestone building khas USyd on the background :D.